hide
Free keywords:
Dental, Metric, Papua, Late-Holocene, Current-Era
Abstract:
In an attempt to understand human history in this world, the researchers have applied several methods to identify the group of populations based on the teeth trait characteristic. However, the lack of knowledge about human diversity from several regions in this world derived from the osteological study from archaeological context has limited the understanding of human history in many societies including the populations that occupied the lowland part of Indonesian-Papua. For this, the aim of this study is to reconstruct the population history by employing the dental metric measurement on the 304 samples from the archaeological sites in the lowland parts of Indonesian- Papua which are classified into two different
groups, Late Holocene and Current Era. The multivariate statistics analysis was applied to compare the results from the Lowland Indonesian- Papua samples with 17 groups of the population included in this study.
The results from the statistics measurement were further used to reconstruct and visualize the phylogenic tree by employing The Neighbor-Joining method and UPGMA algorithm. The result from this clustering
group presents the data about East Asian affinities for the Late Holocene and Australo Melanesian for the Current Era group.
Abstract:
Dalam upaya untuk memahami sejarah asal usul manusia di dunia ini, beberapa metode telah diterapkan oleh peneliti selama ini untuk mengidentifikasi kelompok populasi termasuk analisis ciri-ciri gigi manusia. Terbatasnya data tentang keanekaragaman manusia yang didasarkan pada studi osteologi dalam konteks arkeologi dari beberapa belahan dunia termasuk populasi yang mendiami dataran rendah Papua-Indonesia telah membatasi pengetahuan tentang sejarah asal usul serta penyebaran manusia. Berdasarkan hal tersebut, adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merekonstruksi sejarah populasi dengan menggunakan 304 metrik gigi manusia yang ditemukan di situs arkeologi di dataran rendah Papua. Berdasarkan kronologinya, situs arkeologi tersebut diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu masa Holosen akhir dan Era Saat ini. Penggunaan analisis statistik diterapkan untuk membandingkan hasil penghitungan sample dataran rendah Papua dengan 17 kelompok populasi yang termasuk dalam penelitian ini. Hasil dari pengukuran statistik ini selanjutnya digunakan untuk merekonstruksi dan memvisualisasikan pohon filogenik dengan menggunakan Neihbor-Joining dan algoritma UPGMA. Hasil dari pengelompokan ini menyajikan data tentang kedekatan Asia Timur untuk kelompok Holosen Akhir dan Australo Melanesian untuk kelompok populasi Era Saat ini.
